Minggu, 30 Agustus 2009

Mendengar apa yang dikatakan oleh roh

Mendengar apa yang

dikatakan oleh roh

Indera pendengaran kita benar-benar suatu berkat dan pemberian dari Allah Yehuwa.

Mengapa Dia memberikan kemampuan ini kepada kita?

Perhatikan Penyingkapan 2:11, 17, 29; semua dimulai dengan “Hendaklah orang yang bertelinga mendengar apa yang dikatakan oleh roh kapada sidang-sidang jemaat.” Frasa ini muncul tujuh kali dalam buku Penyingkapan.

Di sini Yehuwa merujuk pada “pendengaran” harfiah, sebuah saluran menuju otak.
Hanya ada tiga peristiwa di seluruh Alkitab di mana suara pribadi Allah Yehuwa terdengar oleh orang di bumi.
1. Sewaktu Yesus dibaptis
2. Pada peristiwa transfigurasi
3. Tepat sebelum perayaan paskah terakhir Yehuwa berkata “

Aku telah memuliakannya dan akan memuliakannya lagi.”

Buku Pemahaman menunjukkan bahwa beberapa ayat Alkitab merujuk pada roh yang berbicara, sedangkan ayat lain mengatakan roh tidak memiliki suara. Roh berbicara melalui orang lain. Roh bekerja melalui orang lain.

2 Petrus 1:21 menunjukkan “Karena nubuat tidak pernah dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi manusia mengatakan apa yang berasal dari Allah seraya mereka dibimbing oleh roh kudus.”

1 Petrus 2:2 memberitahu kita, “seperti bayi yang baru lahir, perkembangkanlah keinginan yang besar akan susu yang tidak dicampur yang berkaitan dengan firman itu, agar dengan itu kamu dapat bertumbuh kepada keselamatan.”

Bayi dilahirkan dengan keinginan alami untuk susu ibunya. Petrus mengakui bahwa bagi kita untuk menginginkan pembacaan dan pelajaran Alkitab mungkin tidak alami. Namun Alkitab mengatakan kita harus melakukannya, bukan harus menyukainya. Mungkin butuh waktu bagi kita untuk belajar menikmati pelajaran dan pembacaan harian kita.

Kita harus lebih dari sekadar membaca Alkitab. Terdapat 4 miliar Alkitab di seluruh dunia. Banyak orang yang telah membaca Alkitab dan banyak yang dapat mengutip ayat-ayatnya. Namun apakah mereka memahami Alkitab? Apakah mereka tahu nama Allah? Sewaktu mereka mengutip doa “biarlan namamu disucikan”, apakah mereka tahu nama yang seharusnya disucikan itu?

Dewasa ini roh Yehuwa berbicara kepada kita melalui tulisan dan pengajaran dari Budak yang Setia dan Bijaksana. Mereka menerbitkan artikel dalam majalah dan buku untuk membantu kita memahami Alkitab. Kita harus bersyukur dengan persediaan tersebut. Beberapa tahun yang lalu, sewaktu organisasi masih mengirim majalah melalui pos dan Sdr Hugo Reemer dari Betel mengunjungi seorang pasangan lansia, sebuah majalah tiba melalui pos dan pria lansia itu menjelaskan kepada Sdr Reember bahwa bahkan sebelum mereka membuka bungkusnya, dia dan isterinya berdoa kepada Yehuwa bersyukur atas kehormatan mendapatkan informasi yang Yehuwa akan berikan kepada mereka dalam majalah tersebut.

Kita perlu menunjukkan penghargaan atas informasi yang kita terima sebagai berkat. Kita perlu membaca semua informasi tersebut, semua artikel, hal ini menunjukkan kita menghargai Yehuwa, rohNya dan semua waktu yang dibaktikan oleh Sdr dan Sdri yang membantu menyediakannya kepada kita.

Mengutip kata-kata Mark Twain, “Orang yang tidak membaca buku yang bagus tidak memiliki kelebihan atas orang yang tidak bisa membacanya.”

Membaca Alkitab, artikel dan buku berdasarkan Alkitab, pelajaran pribadi, dan perhimpunan dapat membantu kita melatih hati nurani kita. Semua orang memiliki hati nurani namun banyak yang memilih untuk berhenti mendengarkannya. Hati nurani kita bisa menjadi kebal namun kita bisa melatih hati nurani supaya bekerja berdasarkan apa yang Allah kehendaki. Hati nurani dapat mengingatkan kita pada jalan yang diinginkan oleh roh untuk kita jalani.

Yesaya 30:21 berkata, “Telingamu akan mendengar perkataan di belakangmu, ‘Inilah jalan. Berjalanlah mengikutinya, hai, kamu sekalian’, sekiranya kamu berjalan ke kanan atau sekiranya kamu berjalan ke kiri.”

Hati nurani kita bisa menjadi “perkataan di belakangmu.”

Sewaktu roh berbicara, apakah kita mendengarkan? Seberapa keraskah roh harus berbicara agar kita mendengarkan?

Kita harus belajar untuk mengendalikan pikiran dan tindakan kita. Sewaktu pikiran buruk muncul kita perlu belajar untuk mengalihkan pikiran pada perkara rohani yang membangun. Ingat-ingatlah buku Alkitab, nama rasul, dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar